California Institute of Technology Luncurkan Program Penelitian Interdisipliner di Bawah Bimbingan Ilmuwan Peraih Nobel
California Institute of Technology (Caltech), salah satu universitas riset paling prestisius di dunia, kembali mencetak terobosan dengan meluncurkan Program Interdisipliner Quantum-Bio Nexus (QBN) yang menggabungkan ilmu fisika kuantum, bioteknologi, dan kecerdasan buatan. Program ini dipimpin oleh tim ilmuwan muda dan senior di bawah bimbingan langsung Dr. Frances H. Arnold, peraih Hadiah Nobel Kimia 2018.
Program QBN bertujuan menjawab tantangan besar abad ke-21 seperti penciptaan sistem deteksi dini penyakit, simulasi molekuler kuantum untuk desain obat, serta pengembangan biosensor berbasis algoritma kuantum. Dengan menggandeng berbagai laboratorium di kampus, termasuk Kavli Nanoscience Institute dan Beckman Institute, inisiatif ini menjadi salah satu proyek kolaboratif terbesar dalam sejarah Caltech.
“Ilmu pengetahuan berkembang di perbatasan bidang-bidang lama. Di sinilah masa depan ditemukan—di tempat di mana fisika dan biologi saling menyapa,” ujar Dr. Arnold dalam pidato peluncuran program di auditorium Cahill Center for Astronomy and Astrophysics.
Beberapa aspek unggulan program ini meliputi:
-
Pengembangan chip bio-kuantum yang mampu membaca sinyal biokimia pada tingkat atom;
-
Model AI molekuler adaptif untuk simulasi proses biologis ekstrem, seperti evolusi protein;
-
Kolaborasi dengan Jet Propulsion Laboratory (JPL) milik NASA, yang dikelola Caltech, untuk menerapkan teknologi deteksi bio-kuantum dalam eksplorasi kehidupan di luar Bumi.
Selain melibatkan dosen dan peneliti senior, Caltech juga membuka ruang besar bagi mahasiswa doktoral dan pascadoktoral internasional untuk menjadi bagian dari program ini melalui beasiswa baru bertajuk “Arnold Innovation Fellowship”.
Baca Juga : Proyek Pekerjaan Kantor DPRD yang Tak Sesuai Standar
Presiden Caltech, Thomas F. Rosenbaum, menegaskan bahwa pendekatan lintas bidang ini mencerminkan filosofi Caltech yang menempatkan kualitas ilmiah di atas batasan tradisional disiplin. “Kami percaya bahwa masa depan sains tidak mengenal pagar. Di Caltech, pagar itu kita runtuhkan,” tegasnya.
Program ini juga didukung dana awal sebesar USD 125 juta dari gabungan National Science Foundation (NSF)
