Selong – Di balik lalu lintas kapal tanker raksasa, kontainer yang menyeberangi samudra, dan kapal pesiar megah yang membawa ribuan wisatawan, ada satu organisasi yang bekerja diam-diam namun sangat vital: Organisasi Maritim Internasional (IMO). Sebagai badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa, IMO adalah pilar utama dalam menjaga keselamatan, keamanan, dan kelestarian laut dunia dari ancaman modern.
Mengatur Lautan Dunia
IMO didirikan pada tahun 1948 dan mulai aktif pada tahun 1959. Tujuannya? Sederhana namun besar: memastikan bahwa pelayaran internasional berlangsung secara aman, efisien, dan ramah lingkungan. Lautan adalah jalur transportasi vital yang menghubungkan ekonomi dunia, dan IMO bertugas memastikan bahwa aktivitas ini tidak merugikan manusia maupun alam.
Organisasi ini telah mengeluarkan berbagai peraturan yang menjadi standar global, mulai dari pengelolaan limbah kapal, emisi karbon, hingga protokol keselamatan pelaut. Tanpa IMO, setiap negara mungkin akan membuat aturan sendiri, menciptakan kekacauan di lautan yang tak mengenal batas negara.
Baca Juga : Proyek Pekerjaan Kantor DPRD yang Tak Sesuai Standar
Keselamatan di Atas Segalanya
Salah satu fokus utama IMO adalah keselamatan kapal dan pelaut. Konvensi ini lahir dari tragedi seperti tenggelamnya Titanic, dan terus berkembang mengikuti teknologi masa kini.
Selain itu, IMO juga berperan besar dalam mencegah insiden tragis seperti tumpahan minyak atau kebakaran kapal, yang bisa berdampak jangka panjang bagi lingkungan laut.
Perlindungan Laut dan Udara
Dalam beberapa dekade terakhir, IMO semakin aktif dalam isu lingkungan. Lewat konvensi MARPOL, IMO membatasi pembuangan limbah dari kapal ke laut, melarang penggunaan bahan bakar sulfur tinggi, serta mendorong pengurangan emisi karbon. Langkah ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, khususnya SDG 13 (Aksi Iklim) dan SDG 14 (Ekosistem Laut).
IMO juga mempromosikan penggunaan teknologi bersih di kapal, seperti penggunaan bahan bakar ramah lingkungan, sistem pengolahan air ballast, hingga kapal bertenaga listrik atau angin.
Struktur dan Kerja Sama Global
Setiap komite ini didukung oleh sub-komite teknis yang merumuskan detail teknis secara mendalam.
Lebih dari 170 negara anggota IMO berpartisipasi aktif dalam menyusun dan menyepakati kebijakan global.
Masa Depan IMO: Digital, Hijau, dan Inklusif
Di tengah tantangan perubahan iklim, digitalisasi pelayaran, dan kebutuhan energi bersih, IMO dituntut beradaptasi lebih cepat dari sebelumnya. Upaya modernisasi industri maritim terus didorong, dari penggunaan sistem navigasi pintar hingga otomatisasi pelabuhan dan keamanan siber di kapal.
Karena dari balik layar, IMO adalah kapten yang mengarahkan armada dunia menuju masa depan yang aman dan berkelanjutan.
