Selong – Proyeksi Kekuatan mengungkapkan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat sistem pertahanan negara. Dalam pidatonya, Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia tidak memiliki ambisi untuk memperluas kekuatan militer di luar negeri, melainkan fokus pada penguatan pertahanan defensif untuk menjaga kedaulatan negara.
Postur Pertahanan yang Defensif
Prabowo menegaskan bahwa postur pertahanan Indonesia bersifat defensif , yang berarti fokus utama adalah memperkuat kemampuan pertahanan untuk melindungi wilayah Indonesia dari potensi ancaman eksternal, tanpa adanya niat untuk menyerang negara lain.
Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan keamanan domestik Indonesia tetap terjaga dengan baik, tanpa terlibat dalam eskalasi konflik internasional.
Menjaga Kedaulatan Tanpa Ambisi Ekspansionis
Salah satu hal yang menjadi penekanan Presiden adalah bahwa Indonesia tidak memiliki kepentingan eksternal terkait penggunaan kekuatan militer.
Baca juga : Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia
Keamanan Nasional sebagai Prioritas Utama
Prabowo menjelaskan bahwa pendekatan pertahanan ini merupakan strategi untuk menjaga stabilitas keamanan nasional , sekaligus memastikan bahwa Indonesia tetap berperan aktif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan Asia Tenggara. Negara ini, menurutnya, ingin terhindar dari konflik-konflik yang melibatkan kekuatan militer di luar negeri, namun tetap siap menghadapi segala potensi ancaman yang mungkin datang.
Selain itu, penguatan sistem pertahanan ini juga bertujuan untuk mengatasi tantangan-tantangan baru di dunia global, seperti ancaman terorisme, siber, dan ketegangan di kawasan Asia Pasifik . Indonesia ingin mempersiapkan diri secara maksimal dalam menghadapi berbagai kemungkinan ancaman yang dapat merusak keamanan dan kelangsungan negara.
Pengembangan Industri Pertahanan dalam Negeri
Proyeksi Kekuatan Salah satu langkah penting dalam penguatan pertahanan ini adalah dengan memperkuat industri pertahanan dalam negeri .
pembangunan dan pengembangan teknologi pertahanan dalam negeri. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan militer Indonesia secara mandiri dan mengurangi ketergantungan pada negara lain.
produksi alutsista dalam negeri , Indonesia akan semakin mampu memenuhi kebutuhan pertahanannya, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang mandiri dalam bidang pertahanan .
Ke depan, penguatan industri pertahanan dalam negeri
