Perjuangan dari Desa
Sejak kecil, kehidupannya tidak pernah jauh dari ladang jagung milik keluarga. Setiap pagi, sebelum berangkat sekolah, ia membantu ayah dan ibunya menyiangi rumput serta menyiram tanaman. Pulang sekolah, ia kembali ke ladang untuk memikul hasil panen. Namun, di balik rutinitas itu, ia tak pernah melupakan buku-bukunya.
Di rumah yang sederhana, ia sering belajar di bawah cahaya lampu minyak karena listrik kerap padam. Meski demikian, semangat belajarnya tidak pernah surut. Orang tuanya selalu menanamkan pesan: “Sekolah adalah jalan keluar dari kemiskinan.” Kata-kata itu menjadi penguat dalam setiap langkahnya.
Tantangan Ekonomi dan Jalan Beasiswa
Kondisi ekonomi keluarga yang terbatas sempat membuatnya pesimis melanjutkan pendidikan tinggi. Namun, kecerdasan dan tekadnya membuka jalan. Ia rajin mengikuti olimpiade sains dan kompetisi akademik lain. Dari sana, ia berhasil mengumpulkan beasiswa demi beasiswa untuk menopang biaya sekolah hingga bangku SMA.
Puncaknya, ia diterima di salah satu universitas ternama di Indonesia melalui jalur prestasi. Beasiswa penuh yang ia dapatkan menjadi titik balik kehidupannya. Perjalanan kuliah di fakultas kedokteran tidak mudah. Ia harus membagi waktu antara kuliah padat, praktikum laboratorium, dan jadwal koas yang melelahkan. Namun, tekad kuat membuatnya bertahan.
Mimpi Jadi Dokter Terwujud
Setelah bertahun-tahun berjuang, ia akhirnya berhasil meraih gelar dokter. Baginya, pencapaian ini bukan hanya prestasi pribadi, melainkan kemenangan seluruh keluarga dan desa yang mendukungnya. “Saya ingin kembali ke kampung halaman, membantu masyarakat yang masih sulit mendapatkan layanan kesehatan,” ungkapnya penuh haru.
Ia percaya profesi dokter bukan hanya soal karier, melainkan juga panggilan hati. Dengan menjadi tenaga medis, ia ingin memberi harapan baru bagi warga desa yang dulu sering kesulitan mendapatkan pengobatan layak.
Inspirasi untuk Generasi Muda
Kisahnya kini menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di NTB. Ia berpesan agar jangan takut bermimpi meski berasal dari keluarga sederhana. “Mimpi besar memang butuh perjuangan besar. Tapi dengan doa, tekad, dan kerja keras, semua bisa tercapai,” katanya.
Selain itu, ia mendorong generasi muda desa untuk tidak minder menghadapi anak-anak kota. Menurutnya, keterbatasan justru bisa menjadi pemacu untuk berusaha lebih keras. Ia pun sering diundang oleh sekolah-sekolah di NTB untuk berbagi pengalaman dan memotivasi siswa agar terus bersemangat meraih cita-cita.
Baca Juga :
Kisah Inspiratif Para Paskibraka Nasional dari NTT hingga Papua Barat
Dampak bagi Keluarga dan Desa
Keberhasilannya menjadi dokter juga membawa perubahan besar bagi keluarga. Orang tuanya kini merasa perjuangan mereka di ladang jagung tidak sia-sia. Lebih jauh, masyarakat di desa merasa bangga memiliki anak muda yang berhasil mengangkat nama daerah mereka.
Kehadirannya sebagai dokter muda juga diharapkan mampu mendorong akses kesehatan lebih merata di pelosok NTB. Ia bercita-cita membuka klinik kecil di desanya, sehingga masyarakat tidak lagi harus menempuh perjalanan jauh untuk berobat.
Kategori: Inspirasi, Pendidikan
Tag: NTB, Dokter, Inspirasi, Anak Desa, Beasiswa
Topik: Kisah Inspiratif, Perjuangan Anak Petani