Menurut Dinas Peternakan NTT, sapi-sapi yang dikirim merupakan hasil budidaya peternak lokal dari Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, dan Belu. Pemerintah menilai pengiriman ini sekaligus membuka peluang pasar baru bagi produk peternakan NTT.
Kualitas Sapi Dijamin
Sebelum dikirim, seluruh sapi telah melalui proses pemeriksaan kesehatan ketat oleh dokter hewan. Pemeriksaan mencakup kondisi fisik, bebas penyakit menular, hingga kelengkapan dokumen karantina. Hal ini dilakukan agar sapi yang tiba di Kalimantan Selatan dalam keadaan sehat dan siap dipasarkan.
Kepala Dinas Peternakan NTT menegaskan bahwa standar pengiriman telah sesuai dengan protokol nasional. “Kami memastikan setiap ekor sapi layak konsumsi dan aman untuk kebutuhan masyarakat di Kalimantan Selatan,” ujarnya.
Baca Juga : Pemkab Lombok Timur Dorong Pengembangan Wisata Religi di Selong
Dukungan Pemerintah dan Peternak
Program pengiriman sapi ini tidak hanya didukung pemerintah daerah, tetapi juga melibatkan asosiasi peternak dan pelaku usaha transportasi ternak. Dengan adanya kolaborasi tersebut, rantai pasok daging antarwilayah diharapkan semakin lancar.
Selain itu, peternak NTT menyambut baik pengiriman ini. Mereka menilai pasar Kalimantan Selatan mampu memberikan harga jual lebih kompetitif dibanding pasar lokal. Secara langsung, hal ini membantu meningkatkan kesejahteraan peternak.
Strategi Peningkatan Produksi
Pemerintah Provinsi NTT terus mendorong peningkatan produksi sapi melalui program intensifikasi pakan lokal, pelatihan peternak, serta pengendalian penyakit hewan. Dengan langkah tersebut, NTT diharapkan mampu mempertahankan statusnya sebagai salah satu lumbung ternak nasional.
Ke depan, pemerintah merencanakan peningkatan volume pengiriman tidak hanya ke Kalimantan, tetapi juga ke provinsi lain di Indonesia yang mengalami defisit pasokan daging sapi.
Kontribusi untuk Ketahanan Pangan
Pengiriman 550 sapi ini menunjukkan kontribusi nyata NTT dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Selain memperluas distribusi daging, langkah ini juga memperkuat kerja sama antarwilayah dalam penyediaan pangan strategis.
Pemerintah menekankan bahwa ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pusat, melainkan hasil kerja bersama seluruh provinsi. Karena itu, distribusi sapi NTT diharapkan terus berlanjut dan semakin meningkat di masa mendatang.