Kisah Tragis Juliana Marins: Pendaki Asal Brasil yang Tewas di Gunung Rinjani
Juliana Marins, pendaki asal Brasil, dinyatakan meninggal dunia setelah terjatuh di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), saat melakukan pendakian bersama rekan-rekannya. Jenazahnya dijadwalkan akan dipulangkan ke kampung halamannya di Brasil pada malam ini, 1 Juli 2025, melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Menurut keterangan resmi dari Kabid Humas Polda Bali, Kombes Ariasandy, proses pemulangan jenazah telah mendapatkan persetujuan penuh dari maskapai Emirates yang akan membawa jenazah Juliana dari Denpasar menuju Dubai.
Baca Juga : Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia
Sebelum dipulangkan jenazah Juliana telah menjalani proses autopsi di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM). Dr. Ida Bagus Putu Alit, Dokter Spesialis Forensik dari rumah sakit tersebut, mengonfirmasi bahwa penyebab kematian Juliana adalah benturan keras di bagian dada akibat benda tumpul, bukan karena hipotermia seperti yang sempat diduga sebelumnya. Ia menyatakan bahwa Juliana kemungkinan besar meninggal dunia sekitar 20 menit setelah terjatuh.
Tragedi ini bermula pada Sabtu, 21 Juni 2025, ketika Juliana melakukan pendakian di Gunung Rinjani bersama rombongan. Di tengah perjalanan, ia dilaporkan terjatuh dan hilang dari rombongan. Tim SAR gabungan yang segera diterjunkan menemukan posisi korban dua hari kemudian, tepatnya pada Senin, 23 Juni, pukul 07.05 WITA. Namun, karena medan yang ekstrem dan curam, jenazah baru berhasil dijangkau dan dievakuasi pada Rabu, 25 Juni.
Kabar duka ini tidak hanya mengguncang komunitas pendaki lokal, tetapi juga masyarakat internasional. Juliana dikenal sebagai petualang berjiwa bebas yang gemar mengeksplorasi keindahan alam tropis, dan Gunung Rinjani adalah salah satu destinasi impiannya. Kepergiannya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, sahabat, serta komunitas pecinta alam.
Kisah Juliana menjadi pengingat bagi siapa pun yang mencintai alam dan petualangan: bahwa keindahan pegunungan menyimpan tantangan dan risiko besar. Kewaspadaan, persiapan matang, serta pendampingan profesional menjadi hal mutlak dalam setiap perjalanan mendaki.
Semoga proses pemulangan berjalan lancar, dan Juliana Marins mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan. Kepergiannya adalah kehilangan besar, namun juga menjadi pelajaran berharga bagi dunia pendakian tentang pentingnya keselamatan di setiap langkah petualangan.
