Lombok – Polisi mengungkap dugaan pembunuhan yang dilakukan seorang imam terhadap kekasihnya. Korban diduga dibunuh dan jasadnya dicor ke dalam sumur untuk menutupi kejahatan. Selain itu, pelaku disebut-sebut menyebarkan hoaks mengenai keberadaan korban untuk mengalihkan perhatian pihak berwenang.
Kronologi Dugaan Pembunuhan
Berdasarkan keterangan saksi dan hasil penyelidikan awal, korban terakhir terlihat bersama pelaku sebelum hilang secara misterius. Dugaan kuat muncul ketika polisi menemukan indikasi penghilangan jasad dan rekaman bukti yang menunjukkan pelaku berusaha menutupi perbuatannya.
Pelaku diduga menggunakan sumur sebagai tempat untuk menyembunyikan jasad agar tidak mudah ditemukan. Tindakan ini menunjukkan perencanaan yang matang dalam upaya menutupi kejahatan.
Penyebaran Hoaks oleh Pelaku
Selain menutupi jasad korban, pelaku disebut-sebut menyebarkan informasi palsu mengenai keberadaan korban. Hoaks ini termasuk klaim bahwa korban masih hidup atau berada di lokasi lain, yang bertujuan untuk menyesatkan keluarga dan pihak berwenang.
Polisi menyelidiki jejak digital dan komunikasi pelaku untuk memastikan bagaimana hoaks disebarkan dan siapa saja yang terlibat dalam penyebaran informasi palsu tersebut.
Tindakan Polisi
Tim kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa sumur yang diduga menjadi lokasi penguburan jasad korban. Selain itu, saksi-saksi diinterogasi untuk memperkuat bukti dan membangun kronologi lengkap peristiwa.
Pihak kepolisian menegaskan bahwa kasus ini akan ditangani secara serius. Kapolres Lombok mengatakan, “Kami berkomitmen untuk mengungkap kebenaran di balik dugaan pembunuhan ini dan memastikan pelaku diproses sesuai hukum yang berlaku.”
Reaksi Keluarga dan Masyarakat
Keluarga korban menyatakan duka yang mendalam dan menuntut keadilan. Mereka berharap polisi dapat segera menemukan bukti kuat dan memproses pelaku agar tidak terjadi impunitas.
Masyarakat sekitar juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap perilaku yang mencurigakan dan berharap kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak tentang bahaya hoaks dan tindak kekerasan dalam rumah tangga atau hubungan pribadi.
Baca Juga : Harga Tomat dan Cabai Anjlok, NTB Deflasi 0,41% Agustus 2025
Harapan dan Langkah Kedepan
Polisi mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi, dan menyerahkan seluruh proses penyelidikan kepada pihak berwenang. Ke depannya, diharapkan kasus ini dapat menjadi contoh pentingnya transparansi dan ketegasan hukum dalam menangani tindak pidana serius.
Keluarga korban diharapkan mendapat dukungan psikologis dan perlindungan selama proses hukum berjalan, sementara masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap informasi palsu yang beredar di media sosial.
