Kepala BPS NTB menjelaskan bahwa penurunan harga terjadi karena pasokan yang melimpah dari petani lokal. Kondisi cuaca yang mendukung membuat hasil panen cabai dan tomat meningkat tajam sehingga harga turun di pasar.
Kontribusi Komoditas Pangan
Selain tomat dan cabai, beberapa komoditas lain juga ikut menyumbang deflasi, seperti bawang merah dan ikan segar. Menurut catatan BPS, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang terbesar deflasi NTB bulan ini.
Sementara itu, harga beras masih cenderung stabil meski di beberapa daerah terjadi kenaikan kecil. Namun, dampak kenaikan tersebut tidak mampu mengimbangi penurunan signifikan pada komoditas hortikultura.
Dampak pada Petani dan Konsumen
Bagi konsumen, penurunan harga tomat dan cabai menjadi kabar gembira karena kebutuhan rumah tangga lebih terjangkau. Namun, bagi petani, kondisi ini menimbulkan kekhawatiran karena harga jual yang rendah tidak sebanding dengan biaya produksi.
Pemerintah daerah diminta mencari solusi agar harga tetap stabil sehingga petani tidak merugi. Beberapa langkah yang disiapkan antara lain memperluas pasar distribusi ke luar daerah dan mendorong industri pengolahan hasil pertanian.
Baca Juga : 550 Sapi NTT Dikirim ke Kalimantan Selatan untuk Penuhi Kebutuhan Daging
Tren Inflasi Nasional
Secara nasional, inflasi Agustus 2025 berada pada level terkendali. NTB menjadi salah satu provinsi yang mencatat deflasi tertinggi. Kondisi ini menunjukkan bahwa dinamika harga pangan di daerah memiliki pengaruh besar terhadap pergerakan inflasi regional.
Ke depan, pemerintah pusat bersama daerah akan memperkuat koordinasi dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok. Hal ini penting untuk memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga sekaligus melindungi kesejahteraan petani.